Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com

Jembatan Atau Titi ''Abu Nawas" di Gerbang Kota


JEMBATAN Pango - ada yang menyebutkan jembatan Santan yang diresmikan tanggal 1 Februari 2012. Jembatan ini didanai oleh APBN tidak hanya dirancang menyeberangi Krueng Aceh, tapi juga menyeberangi jalan Banda Aceh-Medan, sekaligus dibuat jalan tembus sepanjang dua kilometer hingga ke Jalan Soekarno Hatta (Keutapang-Lambaro), Aceh Besar. Sayangnya, pembangunan yang dimulai dari Pango, Banda Aceh terhenti sampai menyeberangi sungai Krueng Aceh. Bertahun-tahun abutmen jembatan ini dibiarkan teronggok kaku, padahal sebagian tanah masyarakat sekitarnya sudah dibebaskan. Tak salah kalau banyak yang memplesetkannya sebagai jembatan atau titi ‘Abu Nawas’ karena tidak jelas kemana ujung jembatan akan berakhir. Apa sebetulnya biang keladi penyebab jembatan ini ‘diabunawaskan’? Serambi telah mencoba menelusuri berbagai persoalan tersebut dalam liputan eksklusif edisi ini.

Sebuah jembatan lazimnya dibuat untuk menyeberangi sungai, jalan, danau, lembah, bahkan laut. Pembangunan jalur penghubung transportasi tersebut tentu memiliki dampak, baik dari segi ekonomi maupun sosial. akan tetapi jika pembangunannya terhenti di tengah jalan, dipastikan manfaatnya tidak tercapai. Tapi inilah yang terjadi pada jembatan Pango, Banda Aceh.

Pembangunan jembatan ini telah terhenti sampai abutmen seberang sungai. Tidak ada pembangunan fly over hingga tembus ke kawasan Lampeuneurut, Aceh Besar sebagaimana direncanakan.

Kepala Dinas Bina Marga Aceh, Ir Rizal Aswandi Dipl SE menyebutkan tidak tercapainya kesepakatan harga tanah antara pemerintah dengan pemilik menjadi salah satu kendala. “Pemilik yang di pinggir jalan saat itu bahkan pernah minta sampai Rp 3 juta per meter, ya kan enggak mungkinlah kita terima dengan harga demikian,” kata Rizal kepada Serambi, Jumat (24/6).

Baik Dinas Bina Marga Aceh maupun Pemkab Aceh Besar terkesan lempar tanggung jawab saat ditanya penyebab lambannya pembebasan tanah tersebut. “Tahun 2012, kami telah mengganggarkan Rp 80 miliar untuk pembebasan tanah atau lahan, tapi sedikit pun dana ini tidak terpakai. Tahun 2014 kita anggarkan Rp 25 miliar, hanya separuhnya terpakai. Pembebasan tanah atau lahan menjadi tanggung jawab Aceh Besar. Saat itu untuk pembebasan lahan dibentuk tim 9 yang diketuai Sekda Aceh Besar,” lanjut Rizal.

Sebab itulah, kata Rizal, pada tahun 2015 dan 2016 tidak ada lagi dana pembebasan yang dianggarkan di APBA. Sebaliknya, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Aceh Besar, Dr Syamsul Bahri MSi menilai, pemerintah provinsi kurang transparan dalam pelaksanaan proyek ini. Dia mengaku Pemkab Aceh Besar bahkan tidak tahu ketersediaan anggaran untuk pembebasan lahan. Bahkan sekedar peta untuk pembebasan lahan ini pun tidak kunjung diberikan oeleh Dinas Bina Marga Aceh.

Tapi, di luar hal teknis dan saling lempar tanggung jawab itu, diduga ada persoalan lain yang melingkupi dan tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebuah sumber Serambi dari kalangan anggota legislatif menyebutkan, bahwa munculnya spekulan tanah dan tolak tarik harga tanah yang akan dibebaskan merupakan persoalan yang tidak mudah diselesaikan dalam waktu singkat. Beberapa persil lahan di kawasan tersebut sempat ‘diborong’ oleh beberapa orang jelang dilakukan pembebasan beberapa tahun silam.

Mencium gelagat yang kurang menguntungkan negara, maka baik kalangan legislatif dan eksekutif di provinsi kurang memprioritaskan anggaran pembebasan lahan di tahun-tahun yang akan datang.

Dinas Bina Marga Aceh mengkalkulasi, dibutuhkan anggaran hingga Rp 70 miliar untuk membuat fly over dan bundarannya hingga tembus ke Jalan Soekarno Hatta sepanjang dua kilometer. Sementara anggaran untuk membebaskan lahan sekitar Rp 80 miliar. Ini berarti, bisa membutuhkan anggaran sekitar Rp 150 miliar untuk menuntaskan keseluruhan jembatan dan jalan tembus hingga ke depan Meuligoe Wali Nanggroe di Jalan Soekarno Hatta, Lampeuneurut, Aceh Besar.

Terima kasih telah membaca artikel tentang Jembatan Atau Titi ''Abu Nawas" di Gerbang Kota di blog Akses Berita jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :

Mas Sehat | Blog Tentang Kesehatan | Mas Sehat ~ Blog Tentang Kesehatan | www.mas-sehat.com