Setelah 4 hari dinyatakan menghilang, boat pengakut pasir yang bernama Rajikin nakhoda asal Singkil tujuan Pulau Banyak Barat, Aceh Singkil, dengan tiba-tiba telepon genggamnya mendadak bisa dihubungi.
Dalam percakapan singkat ini mereka mengaku selamat dari amukan badai setelah terdampar di pantai Karlita Kepulauan Nias.
Relawan Satgas SAR Pulau Banyak Yudistira, Minggu (26/6/2016) malam mengatakan, korban bisa dihubungi melalui telepon selularnya sekitar pukul 17.00 WIB.
Penumpang yang berada di boat dalam kondisi selamat. Hanya saja beberapa kondisi tubuhnya dalam keadaan lemas setelah empat hari terombang ambing di tengah lautan.
"Tadi pada jam 5 sore bisa terhubung dengan korban, dan status mereka selamat hanya lemas karena sudah beberapa hari berada dilautan," kata Yudis.
Dalam komunikasi melalui telepon selular bahwa korban menginformasikan berada pada sekitar pantai Karlita. Keterangan korban tersebut telah diteruskan ke tim SAR Nias, yang turut membantu melakukan operasi pencarian.
Sebagimana telah diberitakan boat pengangkut pasir hilang dalam pelayaran Singkil-Haloban, Pulau Banyak Barat, Kamis (23/6/2016) malam, karena mesinnya mati.
Sebelum menghilang korban sempat melakukan kontak terakhir, pada Kamis malam sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu nakhoda kapal Rajikin Tinambunan (50) menginformasikan melalui telepon seluler posisi mereka di antara Pulau Palambak dengan Pulau Pinang.
Namun saat pencarian ke lokasi tidak ditemukan. Diduga hanyut dari posisi kontak terakhir akibat terhempas badai.
Selain Rijikin di dalam boat terdapat 2 orang anak buah kapal masing-masing Wiro dan Har, ketiganya merupakan warga Teluk Rumbia, Singkil.
Terima kasih telah membaca artikel tentang Empat Hari Menghilang, Ternyata Boat Tujuan Pulau Banyak Terdampar di Nias di blog Akses Berita jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.